KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

A. PENDEKATAN KESUSASTRAAN

IBD, yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the hu­manities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.

Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humani­ties, disamping tanggung jawabnya yang lain. Apa yang dimasukkan kedalam the humanities masih dapat diperdebatkan, dan kadang-kadang disesuaikan dengan keadaan dan waktu. Pada umunmya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya tennasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, clan. sebaginya. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemahlcan mengjadi 4engetahuan budaya.

Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.

Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pemyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta

, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada haketnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.

Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan

bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.

IBD adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester, sebagai bagian dart MKDU. IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahti-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang tennasuk didalam pengetahuan budaya ( The Humanities ), Akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya. Pada waktu menggunakan karya sastra, misalnya. Mahasiswa tidak perlu mengetahui sejarah sastra, teori sastra, kritik sastra, dan sebaginya. Memang seperti cabang-cabang the humanities lainnya, dalam Ilmu Budaya Dasar sastra tidak diajatkan sebagai salah satu disiplin ilmu. Sastra disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih humanus. Demikian juga filsafat, musik, seni rupa, dan sebagainya.

Orientasi the Humanities adalah ilmu : dengan mempelajari satu atau sebagian dart disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.


B. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA

Istilah prosa banyak padanannya. Kadang-kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.

Dalam kesusastraan Indoensia kita mengenal jenis pmsa lama dan prosa baru.

A. Prom lama meliputi

1. dongeng-dongeng

2. hikayat

3. sejarah

4. epos

5. cerita pelipur lara

B. prosa barn meliputi

1. cerita pendek

2. roman/novel

3. biografi

4. kisah

5. otobiografi

C. NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI

Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau lcarya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan pezicataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca

lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :

1. Prosa fiksi memberikan kesenangan

Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.

2. Prosa fiksi memberikan infonnasi

Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih datipada sejarah atau laporan jumalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.

3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural

Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.

Novel seperti Siti Nurbaya, salah asuhan, sengsara membawa nikmat, layar terkembang mengungkapkan impian-impian, harapan-harapan, aspirasi-aspirasi dari generasi yang terdahulu yang seharusnya dihayati oleh generasi kini. Novel yang berlatar belakang perjuangan revolusi seperti jalan tak ada ujung, misalnya menggambarkan suatu tindakan heroisme yang mengagumkan dan memberikan kebanggaan, yang oleh generasi muda sekarang tidak lagi mengalaminya secara fisik. Dan oleh karena mahasiswa tidak lagi mengalami secara fisik itulah, jiwa kepahlawanan perlu disentuhkan lewat hasil-hasil sastra.

4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan

Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman­pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.

Adanya semacam kaidah kemungkinan yang tidak mungkin dalam fiksi inilah yang memungkinkan pembaca untuk dapat memperluas dan memperdalam persepsi dan wawasannya tentang tokoh, hidup dan kehidupan manusia. Dari banyak memperoleh pengalaman sastra, pembaca akan terbentuk keseimbangan wawasannya, terutama dalam menghadapi kenyataan-kenyataan diluar dirinya yang mungkin sangat berlainan dari pribadinya. Seorang dokter yang dianggap memiliki status sosial tinggi, tetapi temyata mendatangi perempuan simpanannya walaupun dengan alasan-alasan psikologis, seperti dikisahkan novel belenggu, adalah contoh kemungkinan yang tidak mungkin. tetapi justru dari sinilah pembaca memperluas perspektifnya tentang kehidupan manusia.

Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua; Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya. Ada juga yang tentunya menyuarakan kedua-duanya.

Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya. Kebanyakan karya sastra Indoensia di jaman Jepang yang dikelompokkan kedalam kelompok

Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung.

Kedua macam karya sastra itu selalu menyampaikan masalah. Masalah ini disampaikan dengan jalan menyajikan interaksi tokoh-tokohnya. Masing-masing tokoh mempunyai temperamen, pendirian, dan kemauan yang berbeda-beda. Perbedaan ini menimbulkan konflik. Konflik dapat terjadi baik didalam din tokoh sendiri maupun diantara tokoh satu dengan tokoh lainnya.

Ilmu Budaya Dasar menitik beratkan pada manusia dengan segala persoalannya. Manusia dan cinta kasih, manusia dan keindahan, manusia dan penderitaan, manusia dan keadilan, manusia dan pandangan hidup, manusia dan tanggung jawab serta pengabdian, manusia dan kegelisahan, manusia dan harapan.


Dalam dongeng terdapat bentuk epos yang berarti carita kepahlawanan atau wira carita. Kita kenal Mahabarata dan Ramayana. Mahabarata menceritakan kepahlawanan orang-orang pandawa yang dengan gagah berani mempertahankan kebenaran karena rasa tanggung jawab terhadap negara. Tokoh Bima, Arjuna, Gatotkaca didalam cerita itu selalu mempunyai rasa tanggung jawab pada bangsa dan negaranya.

Ramayana juga mengungkapkan rasa cinta kasih Rama dan Sinta yang hams dibayar mahal ketika sinta diculik Rahwana. Pengorbanan yang diberikan oleh Rama beserta bala tentaranya dalam merebut kembali sinta.

Hikayat Hang Tuah menggambarkan betapa gagah dan berani dalam menghadapi segala rintangan untuk mempertahankan negara yang dapat dihubungkan dengan manusia dan tanggung jawab.

Pokok bahasan manusia dan cinta kasih dapat dihubungkan dengan cinta kasih antara Maria dan Yusuf dalam buku Layar terkembang karya Sutan Takdir Alisyahbana.

ditepi jalan terlihat kepadanya beberapa batang kembang setahun yang lebat ber, bunga : "Hei, kembang setahun tumbuh disini ? Alangkah indah rupanya, sebanyak itu bunganya

Sementara Yusuf dengan pesat mengamat-amati gadis yang dekat dihadapannya itu. Rambutnya yang hitam lebat teranyam. mukanya yang merah bercahaya tersenyum Mahan, badannya sebentar terasa kepadanya tangan yang halus itu gemetar pada dada bajunya. Sesuatu perasaan nikmat yang sejak dari tadi melingkari kedua muda remaja itu datang mendorong memenuhi seluruh badannya dan sebelum is dapat mengatur pikirannya lagi, kedua tangannya telah terangkat mendekap tangan gadis yang barn selesai mencucukkan kembang pada bajunya.

Dan mulutnya keluarlah ucapan, agak gemetar, tetapi menyuarakan kepastian seorang yang yakin akan kemungkinannya, "Tetapi tangan ini saya hendak menyimpannya juga". Maria tiada membantah, tetapi mukanya yang pucat ditundukkannya ke bawah dengan tiada berkata suatu apa. Seraya melekapkan tangan gadis itu dengan tangan kirinya kepada dadanya, mesra seperti tiada hendak dilepaskannya lagi, perlahan-lahan Yusuf mengangkat muka Maria melihat kepadanya dengan tangan kanannya, " Maria lihat saya sebentar "

Pada mata Maria nampak kepadanya berlinangan air mata dan mesra meminta menggetarlah suaranya untuk pertama kali seumur hidupnya,"Maria,Maria, tahulah engkau saya cinta kepadamu ?". Badan Maria melemah jatuh ke tangan Yusuf dan seraya menengadah dengan pandangan penyerahan, keluar dari mulutnya bisik lesu hampir-hampir tiada kedengaran, "Lama benar engkau menyuruh saya menanti katamu "

Dalam kutipan diatas betapa mesra kedua orang remaja yang sedang merintis cinta kasih. Melalui perkenalan, tamasya bamlah yusuf dapat mengutarakan cintanya kepada Maria. Cinta Yusuf diterima bahkan dengan jawaban terlalu lama menanti kata cinta yang diucapkan Yusuf. Dapat disimpulkan seseorang manusia yang ingin mencurahkan isi hatinya tentu tidal( semudah berbincang-bincang karena ada konsekwensi yang mengikatnya.

D. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI

Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang mumi. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.

Puisi tennasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/ unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/ estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.

Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunalcan :

1. Figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.

2. Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.

3. Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.

4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.

5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati

Dibalik kata-katanya yang padat, ekonomis dan sukar dicema maknanya itu, puisi berisi potret kehidupan manusia. Puisi menyuguhkan kepada kita suasana-suasana dan peristiwa-peristiwa kehidupan manusia dan juga dalam kaitan kehidupannya dengan alam dan Tuhan. Ia merupakan hasil penghayatan dan pengalaman penyair terhadap kehidupan manusia, terhadap alam dan Tuhan yang diekspresikannya melalui bahasa yang artistik.

Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :

1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.

Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut "pengalaman perwakilan". lin berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasamya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang tethatas.Dengan pengalaman perwakilan itu sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sndiri dan tentang masyarakat.

Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut "imaginative entry", yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.


2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.

Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun did sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.

3. Puisi dan keinsyafan sosial

Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa ;

- penderitaan atas ketidak adilan

- perjuangan untuk kekuasaan

- konflik dengan sesamanya

- pemberontakan terhadap hukum Tuhan

Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewamai puisi-puisi adalah cinta kasih ( yang terpaut didalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan ).

Rendra dengan puisinya "episode" misalnya, melukiskan betapa kemesraan cinta begitu merasuk kedalam jiwa dua sejoli muda-mudi yang sedang menjalin cinta

Karni duduk berdua

di bangku halaman rumah pohon jambu dihalaman itu

berbuah dengan lebatnya

dan kami senang memandangnya angin yang lewat

memainkan daun yang berguguran tiba-tiba ia bettanya

"mengapa sebuah kancing bajumu lepas terbuka ?"

aku hanya tertawa

lalu ia sematkan dengan mesra sebuah peniti menutup bajuku sementara itu

aku betsihkan

guguran bunga jambu

yang mengotori rambutnya.


Kemesraan cinta tidak saja terpatri dalam lubuk hati masing-masing tetapi juga memancar dari sinar mata keduanya yang bening dan belaian-belaian mesra jari jemari mereka yang bergetar.

Cinta kasih itu kadang-kadang tidak berdiri sendiri, is sering berpadu dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain seperti penderitaan (kesepian, kesedihan, keputusasaan, dll)

"Padamu jua" misalnya mengungkapkan pandangan hidup ketuhanan dan ratapan hati Amir Hamzah yang hancur luluh karena tali cintanya yang telah begitu mesra dengan seorang gadis jawa direngut dan diputuskan oleh ayahnya, yang akan menjodohkan puteranya dengan gadis pilihan ayahnya yang masih terbilang kemenakannya sendiri.

PADAMU JUA

habis kikis

segala cintaku hilang terbang pulang kembali akan padamu seperti dulu

kaulah kandil kemerlap

pelita jendela dimalam gelap melambai pulang perlahan sabar, setia selalu

satu kekasihku aku manusia

rindu rasa rindu rupa dimana engkau

rupa tiada suara sayup

hanya kata merangkai hati

engkau cemburu

engkau ganas

mangsa aku dalam cakannu

beitukar tangkap dengan lepas


nanar aku, gila sasar

sayang berulang padamu jua engkau pelik menarik angin serupa dara dibalik tirai

Kasihmu sunyi

menunggu seorang diri

lalu waktu-bukan giliranku matahari bukan kawanku....

Tapi sebagai pemuda yang beriman Amir Hamzah tabah menghadapi cobaan hidup. Dengan selalu mendekatkan diri pada Tuhan. Allah satu-satunya zat yang maha pengasih dan penyayang yang dicintainya, yang menjadi tumpuannya mendapatkan pegangan dan petunjuk, sehingga ia dapat menguasai diri dari rasa putus asa. la selalu merenung-renung dalam solatnya dan pasrah atas kehendak Tuhan yang telah menentukan jalan nasibnya.

Habis kikis

segala cintaku hilang terbang pulang kembali aku padamu seperti dahulu

kaulah kandil kemerlap

pelita jendela di dalam gelap melambai pulang perlahan sabar, setia selalu

Dalam mendekatkan diri dengan Tuhannya ia selalu merindukan dan mendambakan rupa Tuhannya, namun tak pemah kunjung nampak. Amir hamzah jadi bingung dan cemas, kwatir Tuhan tidak mencintainya. Seperti pengakuaanya :

Satu kekasihku aku manusia

rindu rupa

rindu rasa

dimana engkau rupa tiada

suara sayup


Namun akhimya ia sadar dan taciwa bahwa zat Allah mertang tak dapat dijangkau oleh indra manusia, kecuali dengan ucapan :

( dalam sholat, berdoa, dsb )

hanya kata merangkai hati

Puisi merupakan sesuatu yang hidup dalam alam metafisis, suatu impian yang berkepribadian sehingga sukar dihayati isinya. Walaupun demikian bila puisi dibaca dengan baik setidaknya akan dapat membantu pembaca dalam menafsirkan maknanya.

MARI KITA PERHATIKAN KUTIPAN-KUTIPAN PROSA DAN PUISI DI BAWAH INI

menembus waktu

Rasanya aku pergi masih sore. Tadinya sudah kurencanakan siang hari tapi ada-ada saja halangannya, pukul lima barn aku pulang ke rumah. Tapi tak mengapa, kata teman-teman kalau mau berobat lebih baik agak lambat karena kalau sore-sore banyak pasien sehingga kita hams lama sekali menunggu.

Sambil menunggu waktu sholat mahgrib, sebelum berangkat ke rumah sakit aku membaca dulu sambil tiduran. Dan aku ketiduran entah berapa lama. Tanpa melihat dulu jam ketika bangun, aku langsung pergi ke rumah sakit untuk menemui dokter yang kata teman-teman hari ini buka praktek di rumah sakit perkebunan.

Aku menolak tawaran Hans yang bersedia mengantar aku, ah... terlalu banyak kebaikan yang diberikannya kepadaku. Entah dengan apa aku hares membalasnya. Aku belum mengerti akan sikap orang yang satu ini, padahal tiga tahun yang lalu aku pemah menyakiti hatinya, menolak cintanya yang tulus. Dan aku memilih satu diantara saingannya.

Tetapi walaupun begitu Hans tidak pemah merasa sakit hati malahan ketika alcu hendak melangsungkan pemikahan dengan Farid ia mau membantu segala macam persiapan. Ketika acara pemikahan itu tidak bisa dilangsungkan karena Farid meninggal tabrakan Haris selalu menghiburku. Bahkan ketika aku sudah tidak tahan lagi tinggal di kotaku, Hans pulalah yang menawarkan jasanya memberi petunjuk supaya aku pindah saja dari kampung halamanku. Ia mencarikan pekerjaan untukku, dan pindahlah aku bekerja di kota Sukaresik ini. Walaupun selama ini ia tidak pemah lagi menyinggung soal cintanya yang dulu pemah diutarakannya padaku, namun aku mengerti akan isi hatinya. Dan sayangnya sampai sekarang aku hanya menganggap dia sebagai kakak dan tidak lebih dari itu.

Aku lupa memakai jam tanganku, sehingga aku tidak tahu pukul berapa saat itu, Aku meluncur dengan motorku menembus kegelapan malam. Udara sangat dingin, tapi aku yakin sekali hari masih sore, barn kira-kira pukul setengah tujuh. Tepat sekali kalau aku datang jam jambegini, karena kemungkinan pasien sudah tidak begitu banyak.


Pemah sekali aku lewat di depan mmah sakit itu ketika jalan-jalan bersama Hark. Rumah sakit itu tidak begitu besar, tapi keadaannya masih baik, walaupun bangunannya sudah sangat tua. Sudah mengalami beberapa kali perbaikan rupanya, karena menunit cerita Haris, rumah sakit itu dibangun sekitar tahun seribu sembilan ratus. Dan itulah sebabnya bangunan rumah sakit itu kelihatan sangat angker ditambah lagi pohon-pohon besar disekelilingnya.

Ketika aku lewat seminggu yang lalu rumah sakit itu kelihatan sangat sepi, hanya satu-dua orang yang datang berobat. Tetapi entahlah kalau memang pada hari itu doktemya sedang tidak praktek. Kata ibu sebelah rumahku, dokter rumah sakit itu datang seminggu dua kali. Aku lupa menanyakan siapa nama doktemya. Yang aku tahu, dokter itu praktek pada had senin dan kamis. Kebetulan hari itu Kamis malam Jum'at.

Jalanan yang kulewati sepi sekali, namun aku tidak merasa takut. Kukira rumah sakit juga masih ramai seperti yang diceritakan Bu Ritno, katanya kalau ada praktek pasti pasiennya banyak bahkan sering sampai jauh malam.

Aku merasa heran, mengapa masih sore bcgini, keadaan jalan sunyi sekali, hanya sebelum memasuki kompleks perwnahan saja ramai. Disana masih banyak bis-bis ma'am yang lewat. Dan jalan kecil yang kulalui ini begitu sunyi tidak ada sebuah kendaraanpun peipapasan denganku.

Agak meremang bulu kudukku tadi ketika mulai memasuki kompleks perumahan itu, karena di kiri kanan jalan yaitu disela-scla bangunan tua tumbuh pohon-pohon raksasa menjulang tinggi sehingga bulan penuh yang menyinari pohon-pohon membuat bayangan hitam pada nunah-rumah

Diambil dan Novel "Menembus waktu" Bab II Oleh : Yati Sadeli

Bonus majalah kartini no 284

Prosa in menggambarkan hubungan : 1. Manusia dan Harapan.

pada kalimat "Tapi tak mengapa, kata teman-teman kalau mau berobat lebih haik agak lambat karena kalau sore-sore banyak pasicn sehingga kita harus lama sekali menunggu".

Terlihat keinginannya agar tidak terlalu lama mcnunggu untuk berobat, sehingga is sengaja menemui dokter pada ma'am hari.

Manusia dan Cinta Kasih Pada aline ke 3, kalimat ke 3.

"Aku belum mengerti akan sikap orang yang satu ini, padahal tiga tahun yang lalu aku pemah menyakiti hatinya, menolak cintanya yang tulus"


Terlihat begitu besar kasih sayang dan cinta Hails yang tulus kepada gadis yang dicintainya, walaupun cintanya ditolak.

Manusia dan Keadilan

"Tapi walaupun begitu Hans tidak pemah merasa sakit hati malahan ketika aku hendak melangsungkan pemikahan dengan Farid, is membantu segala macam persiapan".

Disini terlihat keadilan pada sikap Hans. Walaupun cintanya yang tulus ditolak, is tak pemah merasa sakit hati, bahkan membantu segala macam persiapan pada pemikahan gadis yang dicintainya.

Manusia dan Penderitaan

"Ketika acara pemikahan itu tidak bisa dilangsungkan karena Farid meninggal tabrakan, Hans selalu menghiburku".

Disini terlihat penderitaan, karena Farid calon suaminya meninggal dunia. Sehingga acara pemikahan yang telah disiapkan tidak jadi dilangsungkan.

Manusia dan Tanggung Jawab.

"Bahkan ketika aku sudah tidak tahan lagi tinggal di kotaku, Hans pula yang menawarkan jasanya memberi petunjuk supaya aku pindah saja dan kampung halamanku".

Terlihat tanggung jawab Hans kepada Gadis yang dicintainya. Hans menghibumya dan memberi petunjuk agar is pindah dari kampung halamn. Hans pulalah yang mencarikan pekerjaan untuknya.

Manusia dan pandangan hidup

"Dan sayangnya sampai sekarang aku hanya menganggap dia sebagai kakak dan tidak lebih dad itu".

Terlihat pandangan hidupnya yang menganggap Hans hanya sebagai kakak. Manusia dan Kegelisahan

"Agak meremang bulu kudukku tadi ketika mulai memasuki kompikes perumahan itu, karena dikiri kanan jalan yaitu di sela bangunan tua tumbuh pohon-pohon raksasa menjulang tinggi sehingga

Terlihat kegelisahannya, karena rasa tidak tentram dihati ketika memasuki kompleks perumahan yang sunyi.

BALADA PENANTIAN

oleh : Rendra

Gadis yang dilewati kendaraannya mereda dengan jendela menggantungkan had muka dan anggur hidupnya

pada penantian lelaki petualang yang jauh


pada siapa dulu telah ia serahkan malam kesadaranya yang agung

janjinya kembali di tahun bane belum juga tefpenuhi (lelaki itu tidak punya pos dan pangkalan)

ia menanti depan jendela, dilewati kendaraannya

kereta mati membawa ibunya, dibelakangnya tiga tahun bare pula tiba

Usia sendiri meningkat juga di tiap pemunculan bulan muda

ia menanti depan jendela, terurai rambutnya

kail cinta membenam pada rabu, dilarikan ke lubuk yang dalam

Tiada terlepas juga tetes darahnya dilulur kembali ke dada

ia menanti depan jendela, tetes hujan merambat di kaca

adik-adiknya sudah dulu ke altar, dada dada diganduli bayi dan lelaki lukanya mendindingi dirinya dan tiap pinangan pulang sia-sia

Ia menanti depan jendela, ketuaan mengintip pada kaca

kandungan hatinya mengelukan jumlah kata seperti kesingupan gua

sebuah rahasia yang hitam, apa kepercayaan apa dendam

ditatapnya ujung jalan, kaki langit yang sepi menelan segala senyumnya ia menanti depan jendela, rambutnya mengelabu juga

dendamnya telah dibalaskan pada tiap lelaki yang inginkan dirinya subuh demi subuh chayal merajai dirinya

makin bersilang parit-parit di wajah, beracun bulu matanya

ia menanti tidak lagi oleh cinta

ia menanti di bawah jendela, dikubur ditumbuhi bunga bertuba

dendanmya yang suci memaksanya menanti di situ dikubur di bawah jendela

SURAT DARI IBU Asrul Sani

pergi ke dunia luas anakku sayang

pergi ke hidup bebas

selama angin masih angin buritan

dan matahari pergi menyinari daun daunan dalam rimba dan padang hija

2 komentar:

Yatti Sadeli mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Yatti Sadeli mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar