Lingkungan Yang Tercemar Berbagai Polutan

 Tema :Polusi yang Merusak Lingkungan

I.      Latar Belakang
Dewasa ini, bersamaan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin global, kondisi lingkungan hidup juga semakin berubah. Lingkungan hidup sebagai tempat melaksanakan segala aktifitas kehidupan, kini menunjukan perkembangan menuju ke arah yang memprihatinkan. Semakin maraknya kebutuhan manusia yang harus mutlak dipenuhi tanpa memandang dampak terhadap kondisi lingkungan hidup hayati itulah salah satu penyebab semakin kritisnya kondisi lingkungan hidup tersebut.
Khususnya di Negara Indonesia ini, padahal Negara Indonesia adalah negara yang agraris. Sebuah kebanggaan bagi yang merasa sebagai warga negara Indonesia karena mempunyai kekayaan baik Sumber Daya Alam maupun Sumber Daya Manusia begitu melimpah dari tanah Indonesia ini. Dan juga semakin dibanggakan karena kekayaan Indonesia bukan hanya dapat digunakan sebagai mata pencaharian atau sumber kehidupan dan penghasilan, namun juga menjadi tempat tinggal yang nyaman dan aman secara ekologis.Namun belakangan ini,hal ini harus rusak karena banyaknya polusi yang timbul akibat kegiatan- kegiatan perekonomian yang tidak bertanggung jawab.
II.    Isi

A. PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan hidup adalah Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Kebutuhan masyarakat meningkat
Berdampak pada terwujudnya perilaku masyarakat yang eksploitatif terhadap Sumber Daya Alam (SDA) yang ada sehingga berakibat pada menurunnya tingkat maupun kualitas SDA di Indonesia secara cepat.

B. PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya.
Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup. Sifat polutan adalah :
·         Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
·         Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.
C. SUMBER PENCEMARAN
a. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah masuknya atau di masukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkanya.
Pencemaran air dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu: Sumber Sumber Langsung Tidak Langsung Pencemaaran Air.
b. Pencemaran Udara
Pencemaran udara yang disebabkan oleh aktivitas manusia dapat ditimbulkan dari 6 (enam) sumber utama, yaitu:
1. pengangkutan dan transportasi
2. kegiatan rumah tangga
3. pembangkitan daya yang menggunakan bahan bakar fosil
4. pembakaran sampah
5. pembakaran sisa pertanian dan kebakaran hutan
6. pembakaran bahan bakar dan emisi proses
Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok
c. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah saling terkait dengan pencemaran udara. Sampah-sampah yang tak bisa terurai ditimbun langsung ditanah menyebabkan rusaknya tanah bagi terutama bagi kegiatan pertanian. Belum lagi pencemaran udara yang mengkontaminasi udara dan dibawa air hujan ke tanah. Sehingga tanah menyerap bahan-bahan pencemar tersebut. Jika tumbuh-tumbuhan menyerap bahan pencemar tersebut maka akan terjadi akumulasi pada tubuh tanaman dan seterusnya dikonsumsi manusia. Kebanyakan sampah buangan rumah tangga juga sering ditimbun pada tanah, seperti yang terjadi di seluruh kota di Indonesia di TPA (tempat pembuangan akhir) sampah. Padahal tanah tidak bisa merubah segala bahan pencemar tersebut secara alami karena kemampuan tanah terbatas.
Biasanya bersumber dari :
Aktivitas Rumah Tangga/Pribadi
1. Sampah Dapur
2. Tas Belanjaan
3. Limbah cucian
4. Sampah kosmetik
5. Pembalut
Aktivitas di tempat kerja/sekolah
1. Kertas
2. Karbon
3. Pita Mesin Ketik
4. Wadah bekas tinta/printer/tip ex
5. Plastik
d. Pencemaran Suara :
Meskipun pengaruh suara banyak kaitannya dengan faktor-faktor psikologis dan emosional, ada kasus-kasus di mana akibat-akibat serius seperti kehilangan pendengaran terjadi karena tingginya tingkat kenyaringan suara pada tingkat tekanan suara atau karena lamanya telinga terpasang terhadap kebisingan tersebut. Sangat penting mengetahui tingkatan intensitas suara yang dapat menimbulkan pencemaran suara.
Unit yang digunakan untuk menguku intensitas suara dalam lingkungan disebut decibel (dBA). Skala decibel dimulai dari 0 yaitu kurang lebih suara terhalus yang dapat didengar manusia. Skala ini meningkat secara logaritmik setiap 10 desibel. Contohnya suara mesin blender 90 desibel, mesin pabrik 100 desibel, konser rock dan subway 120 desibel, suara pesawat jet 150 desibel dan suara peluncuran roket 190 desibel.
Berbagai penelitian menunjukan bahwa kebisingan menjadi penyebab utama kehilangan pendengaran 28 juta orang di Amerika Serikat. Karena kehilangan pendengaran berdampak pada komunikasi maka hal ini menimbulkan efek bergelombang. Dengan dampak negative pada keberadaan emosional dan sosial seseorang. Kebisingan akan menghilangkan pendengaran secara permanent. Bahkan pada hewan, kebisingan dapat mempengaruhi tingkah lakunya dan pada akhirnya berdampak pada ekosistem.
Penelitian lanjut yang berhubungan juga mengindikasikan bahwa kebisingan mempengaruhi perkembangan kognitif, tingkah laku sosial dan juga pembelajaran. Dan ini mempengaruhi perubahan fisiologi waktu tidur, darah tinggi dan pencernaan. Seperti kita ketahui, stress terjadi  cjuga akibat dari kebisingan. Bahkan kebisingan kurang dari 85 dBA selama 8 jam perhari yang menjadi standar kebisingan dapat membuat kita marah dan naik darah.
F. PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP
Pengendalian pencemaran adalah upaya dalam mencapai produksi bersih. Dalam konsep ini limbah didefinisikan sebagai sumber daya yang tidak pada tempatnya.
Upaya/kegiatan pencegahan dan atau pemulihan terhadap pencemaran dan atau penanggulangan dan atau pemulihan terhadap pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup, meliputi perencanaan, penataan, pemanfaatan, pengembanagn, pemeliharaan, pemulihan, monitoring, evaluasi, dan pengawasan serta penataan.
# Skema Penanganan Limbah Di Kawasan Industri Sistem Terpusat.
1. Daerah Pemukiman
2. Daerah Instalasi Industri Bak Jaringan Rlool Pengelolaan Badan Air
3. Daerah Kontrol Kota Limbah Cair Penerima Perdagangan
4. Daerah Perkantoran Pencemaaran Air

III.   Kesimpulan/Saran
Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkngan.

1 komentar:

CV. Mitra Penerjemah mengatakan...

wah mkalahnya bagus dan sangat bermanfaat gan, mksih ya atas infonya dan sukses gan! :)


penerjemah bahasa jerman
penerjemah bahasa belanda

Posting Komentar