Latar Belakang
Akhir-akhir ini dalam pengembangan kemahasiswaan disadari pentingnya soft skills sebagai salah satu komponen yang harus dikembangkan dalam program pendidikan di perguruan tinggi.
ISI
TIDAK ADA YANG KEBETULAN. Sudah semakin mendesak untuk diketahui oleh siswa, orang tua, guru, dosen, dan pemuka masyarakat bahwa pendidikan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga kelak tidak akan menyebabkan anak-anak kita kurang pas dalam berinteraksi dengan lingkungannya kelak.
Semakin banyak seseorang memperoleh pendidikan, semestinya semakin banyak pula memperoleh berbagai jenis kompetensi. Kompetensi yang mesti diperoleh oleh setiap orang yang mengecap pendidikan sesuai dengan taksonomi Bloom (lihat Encyclopedia of Educational Research), yakni kompetensi keilmuan (ranah efektif) yang diperlukan otak ‘knowledge’, kompetensi keterampilan kerja ‘skilled’ (masuk ranah psikomotorik), dan kompetensi emosional dan soft skills.
Pertanyaan yang penting adalah apakah kita memahami secara benar, makna masing-masing kompetensi itu? Anda para pembaca baik kalangan mahasiswa, atau umum, mesti jangan salah memahami hal ini. Agar kelak jelas bagian mana yang ingin anda penuhi dalam memiliki bekal dalam mempersiapkan diri untuk hidup pada masa depan.
Manakah diantara ketiga kompetensi itu yang sudah diperoleh mana yang paling dibutuhkan? Dari siapa masing-masing kompetensi itu diperoleh? Keseluruhan kompetensi hanyalah bias diperoleh bilamana antara anak didik dan pendidik, orang tua, beserta lingkungan benar-benar sadar akan perlunya ketiga dimensi masuk ke dalam proses belajar mengajar.
Ternyata pintar secara akademik saja tidak cukup. Kalau lantaran seseorang tidak mampu beradaptasi dan berkomunikasi dengan saudaranya, orang tuanya, atau keluarga dekatnya, dia akan tersisih di tengah keluarga. Belum termasuk kemampuan berinteraksi dengan baik dengan lingkungannya, teman sekerjanya, dan masyarakat lebih luas lagi. Berketerampilan cukup saja tidak cukup kalau tidak memiliki kemampuan untuk bekerja sama. Banyak keanehan-keanehan individu yang dapat kita temui. Seseorang yang semakin terdidik misalnya bisa saja tidak bisa beradaptasi dengan keluarganya yang tidak setara dengan pendidikannya.
Saran / kesimpulan
Mulai kenali potensi apa yang kita miliki,kenali siapa sebenarnya diri kita.Coba padukan presentasi yang baik untuk diri kita antara kemampuan hard skill dan softskill yan baik untuk diri kita.Untuk kemampuan emosional kita dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada sehari-hari,maka cobalah terapkan & mulailah melatih kemampuan softkill kita dengan baik.
Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2258805-kenapa-soft-skills/#ixzz1oGfsYY3f
Tidak ada komentar:
Posting Komentar